KURIKULUM
2013
OLEH
FARENTY SIREGAR
(7103141047)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya
sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Telaah Kurikulum ini dengan lancar dan
tepat waktu. Adapun tugas makalah ini berisikan tentang “ Kurikulum 2013”.
“Tak ada gading yang tak
retak”. Saya menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga
masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan hasilnya belum
dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu, masukan, kritik dan saran yang
sifatnya membangun saya nantikan dalam rangka kesempurnaan makalah ini. Dan
dengan ini kami berharap makalah ini dapat memberikan dampak baik bagi para
pembaca semua.
MEDAN, FEBRUARI 2013
FARENTY
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………3
BAB I
PENDAHULUAN………..…………………………………………………………………………………………4
BAB II
PEMBAHASAN
·
Alasan mengapa ada kurikulum
baru 2013…………………………………………………….4
·
Konsep Kurikulum 2013…………………………………………………………………………………6
·
Sasaran
Kurikulum 2013………………………………………………………………………….…….6
·
Tujuan Kurikulum 2013……………………………………………………………………………….…7
·
Kelebihan dan Kekurangan
Kurikulum 2013…………………………………………………..7
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
Ada pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji
publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum
2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang,
kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada
tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum
2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika
kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum
hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk
pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu
dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum
dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap.
Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas
tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam
pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan
terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan
kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu
karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport
pun harus berubah.
Intinya jangan
sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan
yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan.
Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana
kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum
ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga
sekarang.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kurikulum 2013
·
Alasan mengapa ada kurikulum baru 2013
Kurikulum adalah
seperangkat/system rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar
mengajar.
Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhamad Nuh mengatakan bahwa inti dari Kurikulum
2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif yang menekankan pada
pendidikan karakter. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang
siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan. Dengan pendidikan bersifat tematik
akan dapat mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku,
keterampilan, dan pengetahuan. Selain itu, melalui pendekatan tematik ini,
diharapkan dapat memberikan ruang gerak bagi siswa untuk
berekspresi seluas-luasnya dalam mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya.
Untuk penerapan kurikulum 2013, menurut Nuh, Kemdikbud tidak hanya
menyiapkan kurikulum yang saat ini sedang dalam proses uji publik, selain
dilakukan secara online, uji publik yang dijadwalkan
dari tanggal 29 November-23 Desember itu rencananya akan dilakukan melalui roadshow ke lima kota besar dan 33
kabupaten/kota di Indonesia. Pada
saat bersamaan, sedang disiapkan pula buku-buku pelajaran yang berkurikulum
2013.
Semua elemen masyarakat dapat berpendapat dan memberi masukan untuk
penyempurnaan calon kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ini. Masyarakat umum bisa berpendapat dan memberi masukan melalui situs http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id
Dari
laman yang sama pula, masyarakat bisa mendapatkan draf kurikulum baru dan
alternatif yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait
teknis pelaksanaannya.
Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu
kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan
dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan
pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola
pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian pembelajaran dan
kurikulum. Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi
amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus
menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan
implementasinya pun akan kedodoran.
· Konsep Kurikulum
2013
A. Penambahan jam belajar dalam kurikulum 2013
Penambahan jam belajar
di SD dari 26 jam menjadi 30 jam per minggu, sementara di SMP dari 32 jam
menjadi 38 jam per minggu.
B. Pengurangan mata pelajaran sekolah dalam kurikulum
2013
Pengurangan mata
pelajaran sekolah pada kurikulum 2013 yaitu pada tingkat SD dan SMP.
1. Untuk SD yang semula 10 mata pelajaran, di tahun 2013
akan mempunyai 6 mata pelajaran, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Agama,
Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Kesenian.
2. Untuk SMP
yang semula 12 mata pelajaran, di tahun 2013 akan mempunyai 10 mata pelajaran,
yakni Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Muatan Lokal,
Pendidikan jasmani dan Kesehatan, dan Prakarya.
· Sasaran Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 akan diterapkan secara bertahap selama tiga tahun. Pada tahun 2013/2014,
kurikulum itu akan diterapkan di kelas I dan IV sekolah dasar, kelas VII
SMP, baik negeri yang dikelola kemendikbud maupun Kementrian Agama dan juga
sekolah swasta, serta kelas X SMA/SMK di seluruh Indonesia, sedangkan yang lainnya bertahap. Alasanya, karena kelas yang lebih
tinggi sedang mempersiapkan ujian nasional. Harapannya, tiga tahun akan datang
semua tingkatan sudah menggunakan sistem ini.
Menurut
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun kedua kurikulum 2013 diperluas
penerapannya di kelas II SD, kelas VIII SMP, dan kelas XI SMA. Pada tahun
ketiga kurikulum ditambah dengan kelas yang tersisa.
Adapun obyek yang menjadi
pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 ini, menekankan
pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya, dengan menekankan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling
melengkapi.
· Tujuan Kurikulum
2013
Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, tujuan kurikulum 2013 adalah mendorong peserta didik
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui, setelah menerima materi pembelajaran.
Orientasi
pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara
sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang
holistik dan menyenangkan.
Muhamad Nuh
mengatakan “diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.”
Dengan kurikulum baru ini, anak-anak diharapkan aktif mencari tahu
sedangkan guru hanya mengarahkan anak-anak ini untuk melakukan observasi
sendiri.
· Kelebihan dan
Kekurangan Kurikulum 2013
A.
Kelebihan kurikulum 2013 berdasarkan perspektif sosiologi pendidikan :
` 1. Kurikulum 2013 merupakan asli Indonesia, tanpa
terkontaminasi dengan kurikulum di negara lain, jadi akan lebih menunjukkan
jati diri bangsa Indonesia, hal ini seperti yang pernah dikatakan oleh Muhamad
Nuh.
2. Secara konsep, kurikulum baru ini menawarkan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang sebelumnya.
3. Perubahan kurikulum pada dasarnya merupakan konsekuensi logis dari
sifat dasar pendidikan yang dinamis, senantiasa bergerak mengikuti dan
menyesuaikan dengan perubahan faktor-faktor yang melandasinya, baik filosofis,
psikologis, sosiologis, IPTEK dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, saya
memandang positif terhadap rencana perubahan kurikulum ini. Saya berharap
kurikulum baru ini dapat mengakomodir kepentingan peserta didik, yang sebagian
besar mereka saat ini secara sosiologis sedang berada dalam tahapan generaso
Z, yakni suatu generasi yang hidup dan dibesarkan dalam era
digital, dengan segala kompleksitas yang menyertainya
B.
Kekurangan Kurikulum 2013 berdasarkan perspektif sosiologi pendidikan :
1. Perubahan kurikulum yang ada saat ini hanya fokus pada
materi ajar saja. Sementara aspek pedagogik atau metode pengajaran yang
dilakukan di sekolah tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tanpa merevisi aspek guru dan pedagogiknya. Sebagus apapun materi ajar
tidak akan diserap optimal oleh peserta didik tanpa pola ajar yang baik. Dalam
masalah ini, secara sosiologi pendidikan, ini terkesan ada pemaksaan terhadap
guru atas tuntutan kurikulum ini.
Guru selalu dipandang
semata sebagai pelaksana kurikulum. Padahal, guru pun berhak ikut memikirkan
kebijakan yang baik untuk pendidikan.
Selama ini kurikulum
hanya dianggap semacam daftar mata pelajaran saja. Akibatnya, cara pandang yang
salah tentang kurikulum ini juga membuat pola yang salah saat mengubah
kurikulum.
2.
Berkaitan dengan penambahan jam belajar siswa, perlu
juga dipikirkan bagaimana makan siang anak. Apakah sekolah siap menyediakan?
Kebosanan anak-anak
terhadap aktivitas belajar yang semakin panjang perlu diperhatikan. Demikian
juga dampaknya pada aktivitas anak seusai sekolah, seperti madrasah sore hari
serta kursus atau les untuk pengembangan bakat dan minat yang tak diakomodasi
sekolah.
Ketika jam belajar bertambah panjang, yang utamanya apakah guru sudah siap berubah dengan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif?
Ketika jam belajar bertambah panjang, yang utamanya apakah guru sudah siap berubah dengan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif?
3. Dalam
kurikulum 2013 ada beberapa mata pelajaran yang dihilangkan, seperti di SD
adalah dihilangkannya mata pelajaran Bahasa Inggris, dan di SMP adalah
dihilangkannya mata pelajaran TIK. Lalu, akan dikemanakan guru pengajar Bahasa
Inggris maupun TIK?
4. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh juga sempat mengatakan bahwa masalah UN
untuk tingkat SD seiring diberlakukannya kurikulum baru pada Juni 2013 masih
dibahas. Namun ada kemungkinan UN untuk SD dapat ditiadakan melihat sistem
pembelajaran yang berbasisi tematik integratif, yang mana mata pelajaran IPA
dan IPS itu tidak ada, dan pembahasan mengenai keduanya itu masuk ke dalam
tema-tema kecil yang ada pada mata pelajaran yang diadakan.
Kurikulum 2013 ini hanya fokus pada materi ajar saja. Sementara aspek
pedagogik atau metode pengajaran yang dilakukan di sekolah kurang mendapatkan
perhatian. Salah satu elemen penting dalam implementasi kurikulum adalah guru.
Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan dengan matang untuk memahami konsep kurikulum
yang akan diterapkan pada anak didiknya. Guru-guru di Indonesia ini paling
tidak harus diberi pembinaan untuk implementasi kurikulum 2013 ini. Bila
mungkin, guru dilibatkan dalam penyusunan kurikulum baru ini.
Bila Ujian Nasional di tingkat SD sulit diadakan karena sistem pembelajaran
yang berbasis tematik integratif, mungkin Ujian Nasional tetap berlanjut dengan
pola dan cara yang berbeda dari yang selama ini dijalankan.
Kita tahu bahwa dimana pun tak pernah ada kurikulum yang sempurna,
dan kita semua berharap semoga kurikulum baru ini setidaknya dapat
diandalkan dan menjadi tumpuan harapan baru bagi terciptanya pendidikan dan
kehidupan yang lebih baik di negeri ini, baik dalam aspek
sosiologis, psikologis, moral, IPTEK dan aspek-aspek lainnya.
BAB III
PENUTUP
Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang
berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara
pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Muhamad Nuh mengatakan “diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan
yang lebih baik.”
Dengan kurikulum baru ini, anak-anak diharapkan
aktif mencari tahu sedangkan guru hanya mengarahkan anak-anak ini untuk
melakukan observasi sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar