Kegiatan Remedial dan Pengayaan
OLEH
KELOMPOK 3:
Beta Ruth Naomi Simanjuntak
Boris Power Manik
Farenty Siregar
Imelsa Helen Sianipar
Nova Delima Marbun
Rezeki Putri Nainggolan
Wahyudi
Dedi Hermawan Sembiring
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami
sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Strategi Belajar Mengajar ini dengan
lancar dan tepat waktu. Adapun tugas makalah ini berisikan tentang hasil diskusi
kami mengenai “Kegiatan Remedial dan
Pengayaan”
Kami menyadari sepenuhnya
akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini dan hasilnya belum dapat dikatakan sempurna. Oleh
karena itu, masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami nantikan
dalam rangka kesempurnaan makalah ini. Dan dengan ini kami berharap makalah ini
dapat memberikan dampak baik bagi para pembaca semua.
MEDAN, DESEMBER 2012
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………..…..2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………..…………3
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………..…………………………4
BAB II
PEMBAHASAN
·
Konsep
Kegiatan Remedial…………………………………………………………….………………..5
·
Konsep
Kegiatan Pengayaan……………………………………………………………………………10
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan
remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang
kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Dalam pelaksanaannya, kita lakukan
pada peserta didik demi kelangsungan dan kebermaknaan pembelajaran. SSecara
teoritis, remedial memiliki 6 fungsi : korektif, pemahaman, penyesuaian,
pengayaan, akselerasi dan teraupik.
Kegiatan pengayaan
adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang
dimilikinya. Ini diberikan guru untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran
yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai
tingkat perkembangan yang optimal.
Untuk lebih jelas lagi,
akan dibahas dalam bab ini.
BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN
REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Konsep
Kegiatan Remedial
1.1 Hakikat kegiatan remedial
Dalam random House
Webster’s College Dictionary (1991), remediasi diartikan sebagai intended to
improve poor skill in specified field. Remediasi adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa. Kalau dikaitkan
dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang
berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh
ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam
pembelajaran.
Dari pengertian di
atas diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan
remediasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru melaksanakan
perubahan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
oleh para siswa.
Sifat pokok
kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu: (1) menyederhanakan konsep yang
komplek (2) menjelaskan konsep yang kabur (3) memperbaiki konsep yang salah
tafsir. Beberapa perlakuan yang dapat diberikan terhadap sifat pokok remedial
tersebut antara lain berupa: penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, dan
advance organizer, pemberian tugas dan lain-lain
1.2 Tujuan dan
Fungsi Kegiatan Remedial
Tujuan
guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil
belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama
dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga
siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
Tujuan pengajaran remedial adalah:
- Agar siswa dapat
memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dapat mengenal
kelemahannya dalam mempelajari suatu bidang studi dan juga kekuatannya.
- Agar siswa dapat
memperbaiki atau mengubah cara belajar kea rah yang lebih baik.
- Agar siswa dapat
memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
- Agar siswa dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil
yang lebih baik.
- Agar siswa dapat
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah ia
mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan
belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan yang baru dalam
belajar.
Remedial berfungsi sebagai korektif,
sebagai pemahaman,sebagai pengayaan, sebagai., sebagai Fungsi akselerasi(
percepatan belajar), dan berfungsi sebagai trapiutik ( melalui
kegiatan remedial, guru dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang
berkaitan dengan aspek sosial dan aspek pribadi, seperti merasa dirinya kurang
berhasil dalam belajar, sering merasa rendah diri, atau terisolasi dalam
pergaulan dan teman sejawatnya, dengan remedial, dapat membantu rasa percaya
diri siswa, sehingga bersangkutan dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik)
Fungsi pengajaran remedial:
- Fungsi korektif, fungsi korektif ini
berarti bahwa melalui pengajaran remedial dapat dilakukan pembetulan atau
perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang
diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran. Pengejaran remedial
mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat
diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih
belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar
mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran
remedial antara lain :
- Perumusan tujuan
- Penggunaan
metode mengajar
- Cara-cara
belajar
- Evaluasi
- Segi-segi
pribadi murid
Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka
prestasi belajar murid beserta faktor-faktor mempengaruhi dapat diperbaiki.
- Fungsi pemahaman, dengan
pengajaran remedial memungkinkan guru, siswa, atau pihak-pihak lainnya
akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan komprehensif mengenai
pribadi siswa.
- Fungsi penyesuaian, pengajaran
remedial dapat membentuk siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan
diri dengan lingkungannya (proses belajarnya). Artinya, siswa dapat
belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil
yang lebih baik semakin besar.
- Fungsi pengayaan, pengajaran
remedial akan dapat memperkaya proses pembelajaran, sehingga materi yang
tidak disampaikan dalam pengajaran regular, akan dapat diperoleh melalui
pengajaran remedial.
- Fungsi akselerasi, Fungsi akselarasi
adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik
dalam arti aktu maupun materi. Misalnya : murid yang tergolong lambat
dalam belajar dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui
pengajaran remedial.
Kelompok siswa yang masuk dalam pembelajaran
remedial, yaitu : (a) kemampuan mengingat relatif kurang; (b) perhatian yang
sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu yang lain disekitarnya pada
saat belajar; (c) secara relatif lemah kemampuan memahami secara menyeluruh (d)
kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar (e) kurang dalam hal kepercayaan
diri dan rendah harapan dirinya; (f) lemah dalam kemampuan pemecahan masalah;
(g) sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi; (h)
mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak; (i) gagal
menghubungkan suatu konsep lainnya yang relevan; (j) memerlukan waktu relatif
lama dari pada yang lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas (Kunandar,
2008),dengan pengajaran remedial akan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih
baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efisien.
- Fungsi terapeutik, ini berarti
bahwa secara langsung atau tidak, pengajaran remedial akan dapat membantu
menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang
diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan
1.3 Pendekatan
Dalam Kegiatan Remedial
a.
Pendekatan
bersifat Preventif, dipandang
bersifat preventif apabila kegiatan remedial dilaksanakan untuk membantu siswa
yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan.
b.
Pendekatan yang Bersifat Kuratif, bersifat kuratif apabila pelaksanaan
kegiatan remedial ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa setelah
siswa mengikuti pembelajaran biasa.
c.
Pendekatan yang bersifat Pengembangan, bersifat pengembangan apabila kegiatan
remedial dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa.
1.4 Jenis-jenis kegiatan Remedial
Berikut ini beberapa bentuk kegiatan
remedial yang dapat dilaksanakan oleh guru (Suke, 1991)
a. Mengajarkan
kembali
Guru menjelaskan kembali materi yang belum di pahami atau di
kuasai siswa. Apabila siswa kurang memahami konsep guru sebaiknya memberikan
lebih banyak contoh.
Untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep guru hendak nya
memberikan lebih banyak contoh penggunaan konsep tersebut dalam suatu kasus
tertentu atau memberikan banyak latihan yang menuntut siswa menerapkan konsep
yang sedang di bahas.
b. Menggunakan
alat peraga
Untuk lebih
memudahkan siswa memahami konsep yang belum dikuasainya, guru sebaiknya
menggunakan berbagai alat peraga.konsep
yang sukar dipahami akan lebih mudah dipelajari dan menjadi menarik jika
disajikan dengan menggunakan media.
c. Kegiatan
kelompok
Diskusi atau
kerja kelompok dapat digunakan oleh guru untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam menguasai kompetensi yang di tuntut.kegiatan yang efektif dalam
membantu siswa memahami pelajaran apabila diantara anggota kelompok ada siswa
yang benar-benar menguasai materi dan mampu menjelaskannya dengan cukup baik
kepada siswa lainnya.
d. Tutorial
Kegiatan
tutorial juga dapat diterapkan guru dalam melaksanakan kegiatan remedial. Dalam
kegiatan ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu
siswa yang menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah
diterapkan atau guru dapat juga meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi
untuk membantu adik kelasnya.
e. Sumber
Belajar yang relevan
Menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan misalnya, dengan meminta siswa untuk membaca
buku referensi lain yang membahas materi yang belum dipahaminya. Guru juga
dapat meminta siswa untuk mengunjungi suatu intansi tertentu yang berkaitan
dengan materi yang belum dikuasainya.
1. 5 Prinsip
Pelaksanaan Kegiatan Remedial
Adapun bentuk kegiatan remedial yyang akan diterapkan, guru
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a. Apabila
terdapat beberapa orang siswa yang mengalami kesulitan yang sama, kegiatan
remedial tersebut hendaknya diberikan terhadap kelompok siswa yang
bersama-sama.
b. Proporsi
bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa.
c. Kegiatan
remedial dapat dilaksanakan sendiri oleh guru, guru bersama-sama siswa atau
meminta bantuan siswa lain.
d. Metode yang
diterapkan dalam kegiatan remedial hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan
serta dapat membangkitkan motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan
berusaha lebih tekun.
1.6 Posedur
Kegiatan Remedial
Langkah-langkah
yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah
sebagai berikut :
a. Analisis Hasil Diagnosis. Diagnosis
kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar.
b. Menemukan penyebab kesulitan. Sebelum
guru mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu guru hasrus mengetahui
mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan
atau menguasai materi pelajaran.
c. Menyusun Rencana Kegiatan
Remedial. Setelah guru mengetahui siswa-siswa yang
perlu mendapatkan kegiatan remedial dan kompetensi-kompetensi yang belum
dikuasai setiap siswa.
d. Menilai Kegiatan Remedial. Untuk
mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, guru
harus melaksanakan penilaian.
2. Konsep
Kegiatan Pengayaan
2.1 Hakikat
Kegiatan Pengayaan
Kegiatan
pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang tergolong cepat dalam menyelesaikan
tugas belajarnya. Siswa yang menyelesaikan tugas belajarnya sebelum waktu yang
ditentukan memiliki kelebihan waktu yang perlu dimanfaatkan. Kelebihan waktu
tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk memberikan kegiatan terhadap sisa tersebut
yang berhubungan dengan materi yang dipelajari sehingga sisa tersebut memiliki
pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang baik.
Tujuan
dari Kegiatan Pengayaan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar
yang sedang dipelajari sehingga tercapai tingkat perkembangan optimal. Melali
kegiatan ini siswa kelompok cepat tidak dirugikan karena hars menunggu siswa
lain yang belum menyelesaikan tugas belajarnya.
2.2 Jenis
Kegiatan Pengayaan
Dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan individual. Karena setiap siswa memiliki minat dan sisa waktu yang
berbeda maka guru harus menyesuaikan kegiatan pengayaan dengan faktor faktor
tersebut. Kegiatan pengayaan lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan
kegiatan remedial dan biasanya lebih bersifat mandiri.
Berbagai jenis kegiatan pengayaan
yang dapat dirancang guru untuk memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki siswa
antara lain :
a. Tutor Sebaya
Kegiatan ini
membantu siswa lain memahami materi pelajaran yang merupakan kegiatan
penambahan wawasan pengetahuan siswa. Ketika siswa diminta untuk menjelaskan
konsep atau ide kepada teman sekelasnya mereka akan berysaha mencari cara yang
terbaik sehingga temannya tersebt dapat mengerti
b. Mengenbangkan Latihan
Dalam
kegiatan ini siswa yang menonjol dalam satu pelajaran diminta membuat soal soal
latihan tentang mata pelajaran yang dia kuasai yang nantinya akan dikerjakan
oleh teman temannya. Soal soal tersebut haruslah disertai kunci jawaban. Dengan
begini pelaksanaan tugas ini menuntuk kemampuan kognitif tingkat tinggi karena
untuk mampu membuat soal latihan mereka harus menguasai konsep dengan baik
c. Mengembangkan Media dan Sumber
Pembelajaran
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan suatu karya yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari yang merupakan hal hal yang menarik bagi siswa tersebut.
Hasil dari karya tersebut dapat berupa model,permainan,ataupun karya tulis yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
d. Melakukan Proyek
Terlibat
dalam suatu kegiatan atau proyek merupakan hal yang menyenangkan bagi siswa.
Yang harus diperhatikan dalam pemberian tugas tersebut adalah tugas ini
haruslah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan berkaitan dengan materi yang
sedang dipelajari.dengan ini motivasi belajar siswa akan meningkat dan mereka
akan berusaha mempelajari materi berikutnya agar mendapat kesempatan kembali
dalam melaksanakan proyek.
e. Memberikan Permainan, Masalah
ataupun Kompetisi antar Siswa
Siswa
kelompok cepat biasanya tertantang untuk memecahkan masalah yang cukup sulit.
Oleh karena itu guru dapat memberikan permasalahan dalam bentuk permainan
sehingga mereka akan berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan
strategi dan teknik mereka masing masing.
BAB III
PENUTUP
Suatu kegiatan
pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remediasi apabila kegiatan pembelajaran
tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi pelajaran. Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajaran
sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh para siswa.
Kegiatan
pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang tergolong cepat dalam menyelesaikan
tugas belajarnya. Siswa yang menyelesaikan tugas belajarnya sebelum waktu yang
ditentukan memiliki kelebihan waktu yang perlu dimanfaatkan. Kelebihan waktu
tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk memberikan kegiatan terhadap sisa
tersebut yang berhubungan dengan materi yang dipelajari sehingga sisa tersebut
memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar. 2012. Strategi
Belajar Mengajar. Medan: UNIMED.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar