Translate

Senin, 07 April 2014

Manajemen Berbasis Data

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui sistem manajemen basis data,di sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “sistem manajemen basis data untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap sistem manajemen basis data ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


                                                                                                            Medan, 3 April 2014



                                                                                                                          Penulis






















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet.

Oleh karena itu, dengan menggunakan perangkat lunak ini akan memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang.

B.  Rumusan Masalah
1.  Pengertian DBMS
2.  Fitur umum dari DBMS
3.  Keunggulan dari DBMS
4.  Kelemahan dari DBMS
5.  OODBMS yang terkenal
6.  Arsitektur DBMS
7.  Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
8.  Bahasa DBMS
















BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat.

B.  Fitur umum DBMS
Beberapa fitur yang secara umum tersedia dalam DBMS, yaitu:
    Keamanan
DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
    Independensi
DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
    Konkruensi / data sharing
Data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
    Integritas
DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten


    Pemulihan
DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
    Kamus / katalog system
DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
    Perangkat Produktivitas
DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query / pencarian informasi).



C.  Keunggulan DBMS
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, yaitu:
    Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
    Menjaga konsistensi dan integritas data
    Meningkatkan keamanan data
    Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
    Meningkatkan produktivitas para pengguna data
    Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
    Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
    Meningkatkan pemakaian bersama dari data
    Meningkatkan layanan backup dan recovery data
    Mengurangi konflik antar pengguna data

D.   Kelemahan DBMS        
Selain memiliki keunggulan, Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

    Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
    Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
    Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
    Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
    Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
    Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.

E.   OODBMS yang terkenal
DBMS untuk model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object Oriented Data Base Management System (OODBMS). Beberapa OODBMS yang terkenal adalah sebagai berikut
OODBMS
Perusahaan
Gemstone
Gemstone System
Matisse
ADB Inc.
Versant
Versant
Jeevan
W3 Apps.
Vision          
Insyte
Objectivity
Objectivity Inc.
ObjectStone
Object Design Inc.


Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.

F.  Arsitektur DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface) dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:

 1.  Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
 2. Level Konseptual (conceptual level)
 3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)

   Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.

G. Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. Para administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien.
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).
Sistem manajemen basis data 9
Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level), yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari user-view ke dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik dari data yang didefinisikan pada struktur logik.

H. Bahasa DBMS
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
1.  Data Definition/Decription Language (DDL)
2.  Data Manipulation Language (DML)
3.  Device Control Media Language (DCML)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basisdata pada saat merencanakan atau membangun file-file basisdata.
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain perintah-perintah untuk melakukan hal-hal berikut ini:
    mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
    menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
    meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
    menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
    meng-urutkan data (SORT)
    menghitung frekuensi data (COUNT)
    mencari data (SEEK, FIND)

       DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural. Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan sebagainya. Pada DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa harus memerintahkan bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya digunakan dalam bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan sebagainya.

       DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).




BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
    Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien.
    Beberapa fitur yang secara umum tersedia dalam DBMS, yaitu:
a.   Keamanan
b.  Independensi
c.   Konkruensi / data sharing
d.  Integritas
e.   Pemulihan
f.   Kamus / katalog system
g.  Perangkat Produktivitas
   Keunggulan dari DBMS
a.   Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
b.  Menjaga konsistensi dan integritas data
c.   Meningkatkan keamanan data
d.  Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
e.   Meningkatkan produktivitas para pengguna data
 f.   Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
g.  Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
h.  Meningkatkan pemakaian bersama dari data
i.   Meningkatkan layanan backup dan recovery data
j.   Mengurangi konflik antar pengguna data
    Kelemahan DBMS                           
a.   Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
b.  Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
c.   Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
d.  Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
e.   Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
f.   Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
g.  karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.

B.  SARAN
Sebaiknya para user menggunakan DBMS karena DBMS menyediakan sarana antar muka (interface) dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data direkam dan dipelihara.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
http://teknik-informatika.com/sistem-manajemen-basis-data/












Tidak ada komentar:

Posting Komentar