KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui sistem manajemen basis data,di sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “sistem
manajemen basis data untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua
pihak yang peduli terhadap sistem manajemen basis data ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Medan, 3
April 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem
manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD,
adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian
pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat
dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet.
Oleh karena
itu, dengan menggunakan perangkat lunak ini akan memperbaiki beberapa kelemahan
dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun
demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah
manajemen dan keamanan data yang masih kurang.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian DBMS
2. Fitur umum dari DBMS
3. Keunggulan dari DBMS
4. Kelemahan dari DBMS
5. OODBMS yang terkenal
6. Arsitektur DBMS
7. Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
8. Bahasa DBMS
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem
Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat
lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol,
dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk
meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang
berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat.
B.
Fitur umum DBMS
Beberapa fitur yang secara umum tersedia dalam DBMS, yaitu:
Keamanan
DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi
DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur
data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur
program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun
struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing
Data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen
data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas
DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data
selalu dalam keadaan valid dan konsisten
Pemulihan
DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik
kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog system
DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan
deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
Perangkat Produktivitas
DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para
pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator
(pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query / pencarian
informasi).
C.
Keunggulan DBMS
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, yaitu:
Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
Menjaga konsistensi dan integritas data
Meningkatkan keamanan data
Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan
data
Meningkatkan produktivitas para pengguna data
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari
kumpulan data
Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
Meningkatkan pemakaian bersama dari data
Meningkatkan layanan backup dan recovery data
Mengurangi konflik antar pengguna data
D. Kelemahan DBMS
Selain
memiliki keunggulan, Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan
administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi
data yang optimal
Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk)
maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup
tinggi
Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang
sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,
diperlukan pula biaya pelatihan.
Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat
kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada
sistem ini.
E.
OODBMS yang terkenal
DBMS untuk
model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object Oriented Data
Base Management System (OODBMS). Beberapa OODBMS yang terkenal adalah
sebagai berikut
OODBMS
|
Perusahaan
|
Gemstone
|
Gemstone System
|
Matisse
|
ADB Inc.
|
Versant
|
Versant
|
Jeevan
|
W3 Apps.
|
Vision
|
Insyte
|
Objectivity
|
Objectivity Inc.
|
ObjectStone
|
Object Design Inc.
|
Perlu
ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis
objek tetapi datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini
biasanya disebut sebagai Object Oriented Relational DataBase Management
System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
F. Arsitektur DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS
adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface) dalam meng-akses data
secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data
direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari
data sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional
Amerika ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards Planning
and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database,
yaitu:
1.
Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
2. Level
Konseptual (conceptual level)
3. Level
Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level Eksternal adalah level yang
berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user)
hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap
user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. Pada level
ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari
data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1,
2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin,
Selasa, …). Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file,
secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
G. Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
Level
Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan
hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara
lengkap. Para administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan
dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database mereka
dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat diakses dan disimpan
secara efisien.
Level
Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode,
teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data,
deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan
enkripsi data (agar lebih aman).
Sistem manajemen basis data 9
Agar
independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level),
yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada
pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari
user-view ke dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan
konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik dari data yang
didefinisikan pada struktur logik.
H. Bahasa
DBMS
Implementasi
bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya,
namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen
bahasa, yaitu:
1. Data Definition/Decription Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
3. Device Control Media Language (DCML)
DDL adalah
komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara
lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi
komponen/field data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX)
agar setiap rekord dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya,
mengubah struktur (MODIFY STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen
bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basisdata pada saat
merencanakan atau membangun file-file basisdata.
DML adalah
komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen ini
diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain
perintah-perintah untuk melakukan hal-hal berikut ini:
mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
meng-urutkan data (SORT)
menghitung frekuensi data (COUNT)
mencari data (SEEK, FIND)
DML dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural. Pada DML
Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan
perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah DML
Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan
sebagainya. Pada DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa
harus memerintahkan bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML
non-Prosedural biasanya digunakan dalam bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase,
Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan sebagainya.
DCML adalah
komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau penyimpanan
data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator sistem
basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang
termuat dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write
Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management
System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai
membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien.
Beberapa fitur yang secara umum tersedia dalam DBMS,
yaitu:
a. Keamanan
b. Independensi
c. Konkruensi / data sharing
d. Integritas
e. Pemulihan
f. Kamus / katalog system
g. Perangkat Produktivitas
Keunggulan dari DBMS
a. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
b. Menjaga konsistensi dan integritas data
c. Meningkatkan keamanan data
d. Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
e. Meningkatkan produktivitas para pengguna data
f. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan
data
g. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
h. Meningkatkan pemakaian bersama dari data
i. Meningkatkan layanan backup dan recovery data
j. Mengurangi konflik antar pengguna data
Kelemahan
DBMS
a. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan
administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi
data yang optimal
b. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun
internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
c. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
d. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
e. Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat
mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,
diperlukan pula biaya pelatihan.
f. Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan
menjadi lebih tinggi
g. karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.
B. SARAN
Sebaiknya
para user menggunakan DBMS karena DBMS menyediakan sarana antar muka
(interface) dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan
atau detail tentang cara data direkam dan dipelihara.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
http://teknik-informatika.com/sistem-manajemen-basis-data/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar